KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr Wb
Segala puji
dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya
yang telah di limpahkan sejak mencari ide, menyusun , hingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini
tidak akan terwujud tanpa ada pengarahan, bimbingan serta kerja sama dari semua
pihak yang telah turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
sesungguhnya
kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, untuk
perbaikan dan menyempurnakan makalah ini, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat di harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi yang berkepentingan dan khususnya untuk para mahasiswa agar dapat menjadi
referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi mahasiswa yang
menempuh mata kuliah Manajemen
Keuangan.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Penulis
Abdul Gofar
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.....................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI
...................................................................................................................................
ii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
...........................................................................................................................
1
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1. Tinjauan Teori
.........................................................................................................................
2
2.1.1.
Arti Pentingnya perencanaan keuangan
.................................................................................... 2
2.1.2.
Langkah-langkah Perencanaan Keuangan ................................................................................
3
2.1.3.
Contoh Kasus
........................................................................................................................
10
BAB
III. KESIMPULAN
.............................................................................................................
18
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................................................
18
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Proses perencanaan merupakan bagian yang
terpadu dari pekerjaan manajer keuangan.Oleh karena liabilitas liabilitas
jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya sewaktu waktu saja dan dalam
jumlah besar,maka penting bagi perusahaan mempunyai taksiran kebutuhan seluruh
dana untuk tahun tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali untuk menyelidiki
ramalan seluruh kebutuhan dana dari perusahaan.
Perencanaan merupakan salah
satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan
baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan
perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan
keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan
keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan
perusahaan. Dengan mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan
perusahaan untuk operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan
cara yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi
dasar pengendalian efektif keuangan.
Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan
perencanaan keuangan adalah peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit
dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan
apabila disajikan dengan benar, maka
informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka
pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan
secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara
maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Tinjauan
Teori
2.1.1.
Arti Penting
Perencanaan Keuangan
Perencanaan
merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran
kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan
pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4).
Perencanaan
keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan
karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol
kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses
perencanaan keuangan : (1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari
penyusunan budget kas perusahaan. (2) Perencanaan laba, perencanaan laba
perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal
tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga
dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan
datang.(Sundjaja dan Barlian, 2003:162)
Perencanaan
laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma,
merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi
laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma
dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a) laporan keuangan
untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.
Perencanaan
keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala
bagian finansial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan
pengiraan) terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan finansial jangka panjang (long range financial
planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range
financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya
perencanaan finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang
diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks. (Gitosudarmo dan Basri,
1999:265)
2
2.1.2. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan
Langkah-langkah dalam
penyusunan rencana (Gitosudarmo dan Basri, 1999:268-269) meliputi :
a. Langkah pertama dalam
merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka
panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang
bertingkat nasional atau internasional.
b. Langkah kedua adalah berupa formulasi dari
politik keuangan perusahan.
Formulasi ini akan menjadi pedoman
bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat
diperlukan. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting
guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat
dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
c. Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur
Dimaksud untuk menciptakan
koordinasi yang baik dari setiap aktivitas
yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling
lempar tanggung jawab.
d. Langkah yang terakhir adalah mengusahakan
adanya fleksibilitas.
Keadaan ekonomi saat ini berada
dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus
selalu mempersiapkan adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana,
terutama recana jangka pendeknya. Vareabel
budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.
Menurut Brigham dan Huston,
(1999:117) proses perencanaan keuangan dimulai dengan:
1. Ramalan
Penjualan
Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai demgam tinjauan atas penjualan lima
atau sepuluh tahun yang lalu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik
pertumbuhan penjualan untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston, 1999:117).
Ramalan penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan di masa yang
akan dating. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif. Pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan metode statistic
dan matematik, sedangkan pengukuran secara kualitatif biasanya menggunkan judgement/pendapatan.
3
2. Peramalan laporan Keuangan,
langkah-langkahnya:
a) Meramalkan laporan rugi laba
Laporan rugi laba untuk tahun
mendatang diramalkan untuk mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan
dan jumlah laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun trsebut. Hal ini
memerlukan asumsi-asumsi tentang risiko biaya operasi, tarip pajak, beban bunga
dan rasio pembayaran dividen. Dalam kasus yang paling sederhana, dibuat asumsi
bahwa biaya akan naik dengan laju yang sma sejalan dengan kenaikan penjualan
dalam situasi yang lebih rumut, biaya-biaya tertentu akan diramalkan secara
terpisah. Namun, tujuan utana dari
peramalan ini adalah untuk menentukan beberapa banyak laba yang akan diperoleh
perusahaan dan tahun untuk diinvestasikan kembali dlam tahun yang diramalkan.
b) Meramalkan neraca
Jika penjualan dinaikkan, maka
aktivitasnya harus tumbuh. Karena perusahan beroperasi pada kapasitas yang
penuh, maka setiap pos aktivitas harus ditambah jika ingin penjualan yang lebih
tinggi untuk dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan untuk transaksi,
penjualan yang lebih tinggi akan menyebabkan piutang yang lebih besar,
persediaan tambahan harus disimpan, dan pabrik serta peralatan baru harus bitambah.
c) Mendapatkan dan tambahan yang diperlukan
Dana tambahan nyang diperlukan (AFN= Additional Fund Needed) adalah
dana yang harus diperoleh perusahaan secara ekternal melalui pinjaman atau
dengan menjual saham biasa atau preferen baru.
3. Bentuk Perencanaan Keuangan
Bentuk-bentuk
rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca
merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25),
neraca
adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun”.
4
Jadi
tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan
ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga
neraca sering disebut balance
sheet.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan
rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha,
beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi
adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu
periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa
alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam
meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.
3. Peramalan
Penjualan
Peramalan
penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya
di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan penjadwalan produksi
dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik atau perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha
untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di
masa lalu.
Peramalan
(forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan
mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada
diluar kendali manajemen” (Yamit, 2000:36).
Pada
dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: peramalan
subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan orang yang menyusunnya. Dalam hal ini
pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan
tersebut. Kedua yaitu peramalan yang obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan
atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode dalam
penganalisaan tersebut.
5
Menurut
Yamit (2000:37): “Metode peramalan permintaan atau penjualan dapat dibagi
menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif”.
Metode kuantitatif dibagi ke dalam deret berkala atau runtun waktu (time
series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi menjadi
metode eksploratoris dan normatif.
Metode
kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan
biaya tertentu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tersebut. Metode
kuantitatif formal didasarkan atas prinsip-prinsip statistik yang memiliki
tingkat ketepatan yang tinggi atau dapat meminimumkan kesalahan (error),
lebih sistematis, dan lebih populer dalam penggunaannya. Untuk menggunakan
metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi yaitu meliputi:
-
Tersedia informasi tentang masa
lalu.
-
Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan
dalam bentuk data numerik.
-
Diasumsikan bahwa beberapa pola masa
lalu akan terus berlanjut.
4. Metode
Peramalan Keuangan
Model yang dapat digunakan dalam
peramalan keuangan yaitu meliputi :
a.
Metode rasio konstan (constant ratio method)
Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu
metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa
mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap
konstan (Brigham dan Houston, 1999:120).
b. Metode regresi linier
Metode ini mencari hubungan regresi
dari variabel dependen (semua pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan
penjualan) dengan variabel independen (tingkat penjualan) dan menyatakan
hubungan tersebut dalam persamaan regresi (Husnan, 1992).
Regresi adalah suatu model matematis
yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau
lebih. Tujuan utama analisis regresi adalah untuk membuat ramalan nilai suatu
variabel (variabel dependen) jika nilai variabel lainna (variabel independen)
sudah ditentukan (Algifari, 1997 :112).
6
Untuk meramalkan nilai suatu
variabel dependen bila variabel independen diketahui digunakan persamaan garis
regresi dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a
= adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b
= adalah kemiringan (slope) kurva linier
X
= adalah variabel independen
Berdasarkan persamaan di atas dapat
digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a
merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a
adalah nilai Y, bila X = 0). Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan
besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X.
Besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linear.
Persamaan regresi digunakan untuk
meramal nilai pos-pos tersebut untuk masa yang akan datang. Dari sini dapat
disusun neraca proforma untuk tahun yang akan datang. Dengan mengurangkan total
kewajiban dari total aktiva pada neraca proforma ini, kebutuhan tambahan dana
untuk tahun yang akan datang dapat ditentukan.
c. Metode prosentase penjualan
Metode prosentase penjualan adalah
metode untuk mengembangkan laporan laba rugi proforma yang menyatakan harga pokok penjualan, biaya operasi dan
biaya bungan sebagai prosentase dari penjualan yang sudah diproyeksikan
(Sundjaja dan Barlian, 2003:173).
Metode ini meramal aktiva dan pasiva
untuk periode mendatang sebagai prosentase dari ramalan penjualan. Prosentase
yang dipergunakan bisa diambil dari laporan keuangan yang terbaru dari
penjualan berjalan (current sales),
atau dari perhitungan rata-rata beberapa tahun, atau dari penilaian analis,
atau dari kombinasi sumber-sumber tersebut. Setelah ramalan untuk pos-pos yang
terkait dengan penjualan didapat, hasil tersebut diterapkan pada formula
,matematis yang telah ditetapkan untuk menentukan kebutuhan dana. Rumus untuk
meramal kebutuhan dana menggunakan metode prosentase penjualan sebagai berikut:
(Weston dan Copeland, 1992:320). 7
Dana ekstern yang dibutuhkan =
Keterangan :
= Harta yang
bertambah secara spontan sesuai dengan pendapatan atau penjualan total yang
dinyatakan dalam prosentase dari pendapatan (penjualan) total.
= Kewajiban yang bertambah
secara spontan sesuai dengan pendapatan total yang dinyatakan dalam presen dari
pendapatan atau penjualan total.
= Perubahan dalam pendapatan atau penjualan
total.
= Marjin laba terhadap penjualan.
= Proyeksi pendapatan untuk tahun itu.
= Rasio retensi laba.( laba ditahan )
Metode-metode lain yang dapat
digunakan dalam peramalan, antara lain : (Husnan, 1982:113).
1. Metode
diagram pencar atau regresi sederhana.
2. Metode
regresi berganda.
3. Metode
regresi “curviliniear”.
Perbandingan
antar metode peramalan:
a.
Metode prosentase penjualan
Metode ini menganggap bahwa rekening-rekening
neraca tertentu bervariasi secara langsung dengan penjualan, yaitu bahwa
perbandingan rekening-rekening tertentu dengan penjualan adalah konstan.
b.
Metode regresi
Metode ini adalah lebih baik karena
rasio aktiva dan kewajiban dengan penjualan tidak dianggap konstan seperti pada
metode prosentase penjualan.
5. Hubungan
antara Pertumbuhan Penjualan dan Kebutuhan Keuangan
Makin pesat pertumbuhan penjualan,
makin besar pula kebutuhannya akan pembiayaan tambahan. Adapun hubungan
tersebut yaitu meliputi:
8
a.
Kelayakan keuangan
Pada tingkat pertumbuhan yang
rendah, perusahaan tidak membutuhkan pembiayaan eksternal, bahkan kas surplus.
Akan tetapi perusahaan tersebut tumbuh lebih pesat maka modal dari sumber
eksternal harus diusahakan. Selanjutnya makin cepat tingkat pertumbuhan, makin
besar kebutuhan modal.
b.
Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebutuhan pembiayaan.
Kebijakan pembayaran deviden seperti
tercermin pada rasio pembayaran deviden juga mempengaruhi kebutuhan modal
eksternal.Makin tinggi rasio pembayaran deviden makin kecil penambahan laba
yang ditahan, sehingga makin besar pula modal eksternal yang diperlukan.
c.
Kepadatan modal
Jumlah aktiva yang diperlukan untuk
setiap dolar penjualan yaitu sering disebut rasio kepadatan modal (capital intensity ratio). Rasio ini
berpengaruh besar terhadap kebutuhan modal. Jika rasio kepadatan modal rendah,
penjualan bisa tumbuh pesat tanpa terlalu banyak modal dari luar. Akan tetapi
jika perusahaan bersangkutan padat modal, pertumbuhan yang kecil sekalipun akan
memerlukan sejumlah besar modal dari luar.
d.
Marjin laba
Margin laba merupakan determinan
penting dalam persamaan kebutuhan modal, makin tinggi margin makin rendah
kebutuhan akan dana. Dalam bentuk grafik suatu kenaikan dalam margin menyebabkan
garis persamaan kebutuhan modal akan menurun.
9
2.1.3. Contoh Kasus
2.1.3. Contoh Kasus
1. Hasil
Peramalan Penjualan
Sebelum
peramalan atas rekening-rekening laporan laba rugi dan neraca, maka terlebih
dahulu harus dilakukan peramalan terhadap penjualan. Dalam penyusunan atas
peramalan penjualan maka digunakan metode regresi linier, adapun data yang
digunakan dalam penyusunan peramalan penjualan tersebut yaitu penjualan tahun
2002 sampai 2006. Berdasarkan hasil laporan keuangan pada perusahaan meubel Lindah
Pasuruan, maka dapat diketahui besarnya penjualan yang secara lengkap dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Berdasarkan
penjualan bersih tersebut maka dapat diramalkan besarnya jumlah penjualan
bersih pada tahun 2007. Untuk mengetahui hasil penjualan bersih tahun 2007 maka
sebelumnya disajikan data penjualan bersih tahun 2002 sampai 2006 yang dapat
diketahui pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Penjualan Bersih perusahaan meubel Lindah Pasuruan Tahun 2002 Sampai 2006
No.
|
Tahun
|
Penjualan Bersih
|
1
|
2002
|
6.954.005.600
|
2
|
2003
|
7.119.978.499
|
3
|
2004
|
7.657.970.661
|
4
|
2005
|
8.101.852.275
|
5
|
2006
|
8.691.867.133
|
Sumber:
Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan
Berdasarkan data penjualan tahun 2002 sampai 2006 tersebut maka dapat
diketahui besarnya atau jumlah penjualan bersih tahun 2007, dalam penelitian
ini metode peramalan penjualan yang digunakan yaitu menggunakan bahwa metode trend linier. Pada
analisis trend linier ini, persamaan yang digunakan untuk
menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan:
Y = adalah
variabel dependen
a = adalah
intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah
kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah
variabel independent
Adapun hasil
perhitungan peramalan penjualan dengan menggunakan metode trend linier dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: 10
Tabel 4.3
Perhitungan Peramalan Penjualan Pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan Tahun
2007
Tahun
|
X
|
Y
|
X2
|
X.Y
|
2002
|
-2
|
6.954.005.600
|
4
|
-13.908.011.200
|
2003
|
-1
|
7.119.978.499
|
1
|
-7.119.978.499
|
2004
|
0
|
7.657.970.661
|
0
|
0
|
2005
|
1
|
8.101.852.275
|
4
|
8.101.852.275
|
2006
|
2
|
1
|
17.383.734.266
|
|
S
|
0
|
38.525.674.168
|
10
|
Sumber:
Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan
Berdasarkan
perhitungan di atas, maka dapat diketahui hasil ramalan penjualan untuk tahun
2007 adalah sebagai berikut :
Nilai
koefisien a dan b diperoleh dari persamaan:
dan
dan
a = 7.705.134.834 b = 445.759.684
Dari hasil koefisien a
dan b maka kalau dimasukkan ke dalam persamaan
yaitu sebagai berikut:
Y = 7.705.134.834 + 445.759.684 (x)
=
7.705.134.834
+ 445.759.684 (3)
= Rp 9.042.413.886
Berdasarkan
persamaaan di atas maka dapat diperoleh peramalan tingkat penjualan dengan
menggunakan metode trend linier pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan pada
tahun 2007 yaitu sebesar Rp 9.042.413.886,00
2. Hasil
Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Berdasarkan hasil estimasi nilai
penjualan pada tahun 2007 tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penjualan
(g) pada tahun tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus: (nilai
penjualan estimasi tahun 2007-nilai penjualan realisasi tahun 2006/ (nilai
realisasi tahun 2006). Adapun secara sistematis persamaan yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan yaitu: 11
Gst =
x 100%
Gst =
Tingkat Pertumbuhan Penjualan
St = Penjualan pada tahun t
St-1 = Penjualan pada tahun t-1
Berdasarkan
rumus tingkat penjualan di atas maka dapat diketahui tingkat pertumbuhan
penjualan tahun 2002 sampai 2007. Hasil analisis pertumbuhan tingkat penjualan
pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan maka secara lengkap dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4.
Pertumbuhan Penjualan Pada
PerusahaaMeubel Lindah Pasuruan Tahun 2002 Sampai 2007 (Persen)
No
|
Tahun
|
Pertumbuhan
Penjualan
|
1
|
2002
|
1,73%
|
2
|
2003
|
2,39%
|
3
|
2004
|
7,56%
|
4
|
2005
|
5,80%
|
5
|
2006
|
7,28%
|
6
|
2007
|
4,03%
|
Sumber: Data
Diolah, 2006
Berdasarkan
tabel 4.4 dapat dilihat adanya peningkatan pertumbuhan penjualan yaitu untuk
tahun 2002 sebesar 1,73%, tahun 2003 naik sebesar 0,653% menjadi 2,39% pada
tahun 2003, tahun 2004 sebesar 7,56% dan mengalami peningkatan sebesar 5,169%
menjadi sebesar 7,56% pada tahun 2004. Pertumbuhan penjualan mengalami
penurunan sebesar 1,79% pada tahun 2005 apabila dibandingkan dengan tahun 2006
sebesar 7,28% sedangkan pada tahun 2007 terjadi penurunan sebesar 3,25% menjadi
sebesar 4,03% pada tahun 2007. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa
dalam kurun waktu tahun 2002 sampai 2007 jumlah permintaan konsumen terhadap
produk mengalami berfluktuasi dan pada akhirnya menurunkan volume penjualan
pada tahun 2007, sedangkan pada sisi yang lain terjadinya persaingan dari
perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis.
12
3. Tabulasi
Laporan Laba Rugi
Langkah pertama penerapan metode peramalan laporan
keuangan adalah meramalkan laporan laba rugi. Dengan tingkat pertumbuhan
penjualan sebesar 4,03% maka menurut metode rasio konstan, rekening beban pokok
penjualan dan beban usaha akan meningkat sebesar tingkat pertumbuhan penjualan
tersebut.
Pajak tahun berjalan besarnya rupiahnya akan mengalami
perubahan, tetapi besarnya perubahan tidak sama dengan dengan besarnya tingkat
pertumbuhan penjualan. Beban pajak dihitung dengan mengalikan antara laba
sebelum manfaat (beban) pajak dengan tingkat atau tarif pajak. Tarif pajak yang
diberlakukan dengan ketentuan perpajakan yaitu:
Laba kena
pajak Tarif
Pajak
Sampai
dengan Rp 25.000.000,00 10%
Rp
25.000.000,00 s/d Rp 50.000.000,00 15%
Di atas Rp
25.000.000,00 30%
Rekening-rekening lain yang diasumsikan mengalami
perubahan sebesar tingkat pertumbuhan penjualan rekening rugi (laba). Perubahan
rekening yang terakhir adalah pembayaran deviden. Untuk mengetahui pengalokasian
atas tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 4,03% maka menurut metode rasio
konstan pada laporan laba rugi perusahaan maka secara lengkap dapat dilihat
pada tabel 4.5. Pada tabel 4.5 dapat diketahui atas alokasi besarnya tingkat
pertumbuhan penjualan pada setiap rekening laba rugi yaitu meliputi penjualan
bersih, beban pokok penjualan dan biaya operasional. Hal itu dikarenakan pada
keempat rekening tersebut secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan
penjualan, sedangkan untuk rekening yang lain bersifat konstan seperti pada
tahun sebelumnya.
Tabel 4.5.
Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2006 dan Proyeksi Tahun 2007 Pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan.
Rekening
(1)
|
Aktual 2006
(2)
|
Dasar Ramalan1
(3)
|
Ramalan 20072
(4)
|
Penjualan Tunai
Penjualan Kredit
Total Penjualan
|
3.952.500.760
4.739.366.373
8.691.867.133
|
x 1,040
|
9.039.541.818
|
HPP
|
7.065.023.670
|
x 1,040
|
7.347.624.617
|
Laba/Rugi Kotor
|
1.626.843.463
|
1.691.917.202
|
|
Biaya Operasional
|
|||
Gaji
|
314451413
|
x 1,040
|
327.029.470
|
Telepon dan Listrik
|
50.715.000
|
x 1,040
|
52.743.600
|
Biaya alat tulis kantor
|
10.210.400
|
x 1,040
|
10.618.816
|
Biaya Promosi
|
21.560.600
|
x 1,040
|
22.423.024
|
Biaya Pengembangan SDM
|
25.712.500
|
x 1,040
|
26.741.000
|
Biaya Penyusutan Bangunan
|
182.554.650
|
-
|
182.554.650
|
Biaya Penyusutan mesin
|
73.331.575
|
-
|
73.331.575
|
Biaya penyusutan peralatan kantor
|
12.671.930
|
-
|
12.671.930
|
Biaya penyusutan kendaraan
|
198.713.390
|
-
|
198.713.390
|
Jumlah Biaya operasional
|
889.921.458
|
906.827.455
|
|
Biaya Bunga
|
31.835.420
|
31.835.420
|
|
Total
|
921.756.879
|
938.662.875
|
|
Laba Operasi
|
705.086.584
|
753.254.327
|
|
Pajak
|
194.025.975
|
208.476.298
|
|
Laba Bersih
|
511.060.609
|
544.778.029
|
Sumber : Data Diolah,
2006
4. Tabulasi
Neraca
Langkah
kedua penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah meramal neraca. Dalam
peramalan neraca ini, rekening-rekening yang diasumsikan mengalami peningkatan
sebesar tingkat pertumbuhan penjualan meliputi:
-
Seluruh rekening aktiva yang
terdapat pada aktiva lancar.
-
Seluruh rekening yang ada dalam
aktiva tidak lancar.
-
Seluruh rekening yang terdapat pada
kewajiban lancar.
-
Kewajiban pajak tangguhan-bersih dan
estimasi kewajiban imbalan kerja.
Rekening-rekening
yang diasumsikan mengalami peningkatan yang tidak sama dengan besarnya tingkat
pertumbuhan penjualan yaitu meliputi:
1.
Hutang bank
2.
Modal sendiri
Besarnya
tambahan dana dari pinjaman jangka panjang didasarkan pada besarnya kekurangan
pasiva total dari aktiva totalnya. Dana yang diperlukan ini disebut dengan dana
tambahan yang diperlukan (AFN). Untuk besarnya laba ditahan, perhitungannya
dilakukan dengan cara mengurangkan besarnya deviden total dari laba bersih
perusahaan. Hasil ini dapat langsung diperoleh dari hasil perhitungan pada
analisis peramalan laporan laba rugi tahun 2007.
5. AFN (Additional
Fund Needed) 14
Langkah
terakhir penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah mendapatkan dana
tambahan yang diperlukan. Setelah ramalan neraca dibuat dan alokasi besarnya
dana yang dibutuhkan ditentukan, maka perusahaan tinggal mencari sumber
pembelanjaan dan waktu yang tepat. Dengan ketepatan ini diharapkan akan
menghasilkan biaya modal yang relatif rendah.
Berdasarkan
hasil perhitungan maka dapat diketahui besarnya dana tambahan yang diperlukan
(AFN) yang diperlukan oleh Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan pada tahun 2007
yaitu sebesar Rp 360.222.468,00. Untuk melakukan proporsi atas tambahan dana yang
diperlukan diasumsikan proporsinya seperti pada periode-periodenya, maka secara
lengkap dapat dihitung sebagai berikut:
1.
Hutang bank Rp 1591771049
2.
Modal Sendiri Rp 3907428031
3.
Jumlah Rp 5.499.199.080
Berdasarkan
jumlah aktual pada masing-masing rekening tersebut maka dapat dilakukan
proporsi atas besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yang
diperlukan untuk masing-masing rekening, yaitu dengan membagi jumlah
masing-masing rekening dengan total rekening yang ada dan dikalikan dengan dana
tambahan yang diperlukan (AFN). Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa
besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) pada masing-masing rekening yaitu
dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Hutang bank Rp 11.502.865
2.
Modal sendiri Rp 28.244.424
3.
Jumlah Rp 39.747.289
Adapun
secara lengkap prosedur peramalan neraca pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan
Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6.
Neraca Aktual Tahun 2006 dan Proyeksi Tahun 2007 Pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan.
Rekening
(1)
|
Aktual 2006
(2)
|
(1+g)
(3)
|
Angka Pertama
(4)
|
AFN
(5)
|
Angka Kedua
(6)
|
Aktiva
|
|||||
Aktiva
Lancar
|
|||||
Kas
|
1.760.550.600
|
x 1,040
|
1.830.972.624
|
1.830.972.624
|
|
Piutang
|
1.225.600.500
|
x 1,040
|
1.274.624.520
|
1.274.624.520
|
|
Persediaan
bahan baku
|
712.430.500
|
x 1,040
|
740.927.720
|
740.927.720
|
|
Persediaan
barang jadi
|
612.340.560
|
x 1,040
|
636.834.182
|
636.834.182
|
|
Persediaan
barang dalam proses
|
487.430.500
|
x 1,040
|
506.927.720
|
506.927.720
|
|
Asuransi
di bayar dimuka
|
169.500.700
|
x 1,040
|
176.280.728
|
176.280.728
|
|
Total Aktiva
Lancar
|
4.967.853.360
|
5.166.567.494
|
5.166.567.494
|
||
Aktiva
tetap
|
|||||
Tanah
|
1572482000
|
x 1,040
|
1.635.381.280
|
1.635.381.280
|
|
Bangunan
|
1.825.546.500
|
x 1,040
|
1.898.568.360
|
1.898.568.360
|
|
Akumulasi
Penyusutan bangunan
|
(1.095.327.900)
|
(1.277.882.550)
|
(1.277.882.550)
|
||
Mesin
|
733.315.745
|
x 1,040
|
762.648.375
|
762.648.375
|
|
Akumulasi
penyusutan mesin
|
(439.989.450)
|
(513.321.025)
|
(513.321.025)
|
||
Peralatan
kantor
|
126.719.301
|
x 1,040
|
131.788.073
|
131.788.073
|
|
Akumulasi
penyusutan kantor
|
(76.031.580)
|
(88.703.510)
|
(88.703.510)
|
||
Kendaraan
|
2.980.700.850
|
x 1,040
|
3.099.928.884
|
3.099.928.884
|
|
Akumulasi
penyusutan kendaraan
|
(1.589.707.120)
|
(1.788.420.510)
|
(1.788.420.510)
|
||
Jumlah
aktiva tetap
|
4.037.708.346
|
x 1,040
|
4.037.394.397
|
4.037.394.397
|
|
Total
Aktiva
|
9.005.561.706
|
9.203.961.891
|
9.203.961.891
|
||
Pasiva
|
|||||
Pasiva
Lancar
|
|||||
Hutang
dagang
|
1.956.961.793
|
x 1,040
|
2.035.240.265
|
2.035.240.265
|
|
Hutang
Bank
|
1.591.771.049
|
1.591.771.049
|
+ 11.502.865
|
1.603.273.914 |
|
Jumlah
Pasiva Lancar
|
3.548.732.842
|
3.627.011.314
|
3.638.514.179
|
||
Pasiva
Jangka Panjang
|
1.498.300.000
|
x 1,040
|
1.558.232.000
|
1.558.232.000
|
|
Total
|
5047032842
|
5.185.243.314
|
5.196.746.179
|
||
Modal
|
|||||
Modal
sendiri
|
3447468255
|
3447468.255
|
+
28.244.424
|
3.475.712.679
|
|
Laba
ditahan
|
511060609
|
x 1,040
|
531503.033
|
531.503.033
|
|
Jumlah
|
3958528864
|
3978971.288
|
4.007.215.712
|
||
Total
Pasiva
|
9.005.561.706
|
9164214.602
|
+39.747.289
|
9.203.961.891
|
Sumber: Data Diolah, 2006
17
BAB III
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian dan contoh
kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan keuangan sangat penting
bagi setiap perusahaan,untuk menyusun rencana keuangan seberapa besar dana yang
harus dikeluarkan,terutama pihak manajemen apabila perencanaan keuangan
disajikan dengan baik dan benar tentunya peramalan keuangan untuk jangka waktu
yang akan datang akan terlaksana dengan baik pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Brigham
& Houston, 1999, Manajemen Keuangan,
Buku Kedua, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gitosudarmo
dan Basri, 1992, Manajemen Keuangan, Edisi
Ketiga, Penerbit BPFE Yogyakarta.
Hanafi,
Mamduh, M & Halim, Abdul, 2000, Analisa Laporan Keuangan. UPP
AMD YKPN, Yogjakarta.
Indriantoro
dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian
Bisinis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE,
Yogyakarta.
Kieso &
Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Edisi
Ketutuh, Jilid Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Munawir, S.
1992, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty .
Yogyakarta .
Riyanto,
Bambang. 1995. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Universitas
Gajah Mada Jogjakarta .
Prof.Dr.dermawan Sjahrial,MM Pengantar Manajemen Keuangan Edisi ke
4. Penerbit
Mitra wacana Media 2012
18
Dubril Bandan Kredit, menawarkan pinjaman aman dan tidak aman untuk individu, pembentukan pribadi dan umum tanpa agunan.
BalasHapustingkat bunga kami adalah pada tingkat yang terjangkau dari 2% dan kami proses pinjaman / pengadaan adalah yang terbaik yang pernah Anda dapat mendapatkan.
Kami menawarkan setiap jumlah pinjaman dan untuk alasan yang masuk akal.
Hubungi kami hari ini untuk pinjaman Anda melalui,
Email: dubrilloanfirm@gmail.com
Skype: dubrilloanfirm1
Nama saya Ibu Maria Pedro, manajer cabang JAMINAN GARANSI. Apakah Anda memerlukan pinjaman atau hipotek atau tunjangan lainnya? Apakah Anda memerlukan pinjaman? Sudahkah anda menolak bank dan lembaga keuangan lainnya? Cari tahu lebih banyak tentang masalah keuangan di masa lalu !!! Kami memberikan pinjaman kepada perusahaan, entitas dan individu dengan harga rendah dan wajar untuk jangka waktu tetap 1-30 tahun dan enam bulan sebelum dimulainya cicilan bulanan. Anda bisa menghubungi kami melalui e-mail: (mariapedroguaranteetrustloan@gmail.com)
BalasHapusDATA APLIKASI
1) nama:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) Nomor Telepon:
8) posisi di tempat kerja:
9) penghasilan bulanan:
10) Jumlah pinjaman:
11) Jangka waktu pinjaman:
(12) Tujuan pinjaman:
13) Tanggal Lahir:
Terima kasih
Casino Vegas Hotel and Casino | MapYRO
BalasHapusThis is a Casino 부천 출장안마 Vegas hotel 서산 출장마사지 and casino with 63300 rooms, 4,600 suites and 56000 square feet of 춘천 출장안마 gaming floor. View a detailed profile of 전라북도 출장샵 the property 인천광역 출장안마 and find